Blogs

Hari Kusta Sedunia, Hapus Stigma dan Hilangkan Diskriminasi

Hari Kusta Sedunia, Hapus Stigma dan Hilangkan Diskriminasi

SEMARANG – Membuka peringatan Hari Kusta Sedunia Tingkat Jawa Tengah di Grhadhika Bhakti Praja, Senin (3/2/2020), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membacakan pesan yang masuk ke WhatsApp pribadinya dari seorang warga Pekalongan.

Peringatan Hari Kusta Se-Dunia tingkat Se-Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan pada Senin, 03 Februari 2020 di Gradhika Bhakti Praja Semarang. Acara dibuka dengan sambutan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan membacakan pesan singkat salah seorang warga Pekalongan yang meminta bantuan agar istrinya yang menderita penyakit kusta bisa dirawat di Rumah Sakit Kusta Donorojo di Kelet Kabupaten Jepara. Hal tersebut langsung diteruskan ke Kepala Puskesmas Buaran Kabupaten Pekalongan yang juga menghadiri acara tersebut.

Acara dihadiri perwakilan instansi kesehatan se-Jawa Tengah dan diisi paparan oleh perwakilan BPJS, pakar penyakit kulit Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, dan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Saat ini Jawa Tengah menduduki peringkat 3 penderita kusta terbesar di Indonesia setelah Jawa Timur dan Jawa Barat. Oleh sebab itu pemerintah Jawa Tengah meminta jajarannya terus siaga memantau perkembangan pasien yang telah terdeteksi maupun kepada pasien baru.

Gubernur Jawa Tengah menghimbau kepada masyarakat untuk menambah kajian literasi sehingga mendapatkan informasi yang benar tentang kusta dan tidak panik ketika keluarga maupun tetangganya menderita penyakit tersebut.

Ingat, Kusta Bisa Dicegah dan Diobati, Pasiennya pun jangan di DISKRIMINASI. Kusta dapat dideteksi sejak dini, ciri-cirinya pun mudah : jika menemukan bercak seperti panu, tetapi mati rasa, segera pergi ke dokter, agar bisa dideteksi dan diantisipasi sejak dini.

Cara-cara ideal untuk mencegah penyebaran kusta adalah diagnosa dini dan pengobatan kondisi pada orang-orang yang telah ditularkan penyakit ini.

Langkah-langkah berikut dapat diambil untuk mempromosikan pencegahan kusta:

  • Memberikan pendidikan terkait kebersihan tubuh
  • Memantau kondisi dan gejalanya secara terus-menerus
  • Mendidik penduduk setempat tentang pencegahan cedera dan pembersihan luka

Oleh karena itu, bukan berarti siapa pun yang bersentuhan langsung (seperti bersalaman, memeluk) atau pernah berdekatan dengan orang yang punya penyakit kusta sudah pasti tertular. Jadi, memang penularan kusta tidak semudah yang ditakutkan orang-orang.